Padang-- Universitas Negeri Padang (UNP) Melaksanakan Kuliah Umum
dengan tema “Membangun
Jiwa dan Semangat Bela Negara di Tantangan Global dan Disrupsi Teknologi”yang menghadirkan Kepala Staf
Kepresidenan Republik Indonesia, Jenderal TNI
(Purn.) Dr. H. Moeldoko, S.IP.,
M.Si yang dimoderatori oleh Dekan Fakultas Psikologi dan Kesehatan, Dr.
Suryanef, M.Si, pada Jumat (30/9) di
Auditorium UNP Kampus Air Tawar UNP. Mahasiswa yang hadir adalah mahasiswa baru
dari tiga Fakultas, yakni Fakultas Pariwisata dan Perhotelan
(FPP), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dan Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Kuliah umum ini dibuka secara resmi oleh Rektor UNP Prof. Ganefri P.hD dalam sambutannya rektor UNP mengatakan
kesempatan ini merupakan kehadiran yang kedua bapak Moeldoko, yang sebelumnya
beliau pernah memberikan tausiah di masjid Al Azhar UNP. Selain itu, ia
menyampaikan di era teknologi yang berkembang begitu cepat membuat kita tidak
ada batas dan sekat di antara kita, daerah, dan negara di dunia ini. Hal
tersebut membuat kita bisa menerima informasi apa saja dan mendapatkan
informasi dari mana saja. Terlepas kita tidak mengetahui apakah informasi itu
benar atau tidak. Maka yang bisa menentukan benar atau tidak adalah diri kita
sendiri. Kita lah yang mencerna, kita lah yang menganalisis informasi tersebut
benar atau hoax.
"Oleh sebab
itu, kita harus mempunyai kecerdasan intelektual untuk mengolah informasi.
Karena informasi yang salah membuat kita menjadi terpecah belah. Apalagi
Indonesia merupakan negara multikultural,"jelasnya.
Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, S.IP.,
M.Si Dalam kuliah umum menjelaskan “Berdasarkan Human Capital kita, saya sangat tidak
setuju Sumber Daya Manusia kita
rendah , banyak anak-anak Indonesia yang berada di berbagai luar negara itu
adalah anak-anak yang luar biasa. Jadi human capital kita sangat baik” tuturnya.
Moeldoko juga menjelaskan empat kapabilitas yang dibutuhkan setelah lulus dari dunia akademik yakni yang pertama kreativitas, inovasi, wirausaha dan kolaborasi. Kuliah umum ini ditutup dengan memberikan pesan kepada mahasiswa yang hadir “Anda bukan generasi pewaris, tapi generi penentu masa depan. Masa depan bukan berada di pundak kamu tapi berada di tangan kalian.” Tutupnya.